A. Pengertian Masyarakat Ideal
1. Pengertian Masyarakat Secara Terminologi
Masyarakat ideal adalah segenap
tingkah laku manusia yang di anggap sesuai. Tidak melanggar norma-norma umum
dan adat istiadat serta terintegrasi langsung dengan tingkah laku umum. Dan
dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu
kesatuan sosial dengan batasan-batasan tertentu. Masyarakat ideal dan
harmonis terjadi jika adanya kesadaran akan hak dan kewajiban pada interaksi
seluruh anggota masyarakat yang berperan sebagai peserta komunikasi. Dengan
kata lain, masyarakat ideal atau harmonis adalah kesesuaian tingkah laku
seluruh anggota masyarakat dengan norma-norma umum masyarakat dan adat
istiadat, terintegrasi dengan tingkah laku umum, serta dapat mengetahui jati
dirinya dan mengorganisasikannya sebagai satu kesatuan yang utuh dari sistem
sosial.
2. Pengertian
Masyarakat Ideal Menurut Para Ahli
1. Emile Durkheim – (dari aspek solidaritas)
Emile Durkheim lebih menekankan pada prinsip-prinsip moral pada solidaritas
dibandingkan dengan rasionalitas. Menurutnya, yang dimaksud dengan masyarakat
ideal adalah adanya solidaritas sosial yang menjadikan setiap individu dengan
individu dan atau kelompok lainnya saling berhubungan atas dasar kepercayaan
maupun perasaan moral yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama.
2. Max Weber (dari aspek rasionalitas)
Sosiolog yang terkenal dengan rasionalitasnya ini, memandang masyarakat
ideal dengan menggunakan konsep rasionalnya. Weber lebih menekankan pada
birokrasi modern, sebagai contoh masyarakat Barat yang mengalami peningkatan
dalam bentuk rasionalitas. Konsep ideal suatu masyarakat menurutnya, dimiliki
oleh masyarakat yang menerapkan birokrasi modern, karena dianggap sebagai
organisasi sosial yang efisien, sistematis dan dapat diramalkan. Birokrasi
modern memiliki pengertian sebagai seperangkat keputusan yang memiliki otoritas
yang berdasarkan aturan-aturan resmi secara impersonal, yang kemudian disebut
sebagai legal-rasional.
3. Karl Marx (dari aspek materialisme)
Karl Marx yang hidup di era industrialisasi, memandang masyarakat ideal
dari kelas-kelas sosial. Marx dengan economic determinism, mengatakan bahwa
adanya pertentangan antar kelas, yaitu kelas yang mendominasi (borjuis) dan kelas
yang terdominasi (proletar). Kaum yang memiliki faktor-faktor produksi akan
dominan terhadap kaum lainnya, sehingga penindasan diantara mereka dapat
dirasakan. Saat kita memandang teori Marx bukan sebagai ideologi, namun sebagai
tindakan kritis terhadap interaksi sosial, kritis Marx tersebut mengungkapkan
bagaimana masyarakat ideal itu sebenarnya. Ketika pertentangan antar kelas
tersebut sudah tidak berlaku lagi, sehingga tidak ada lagi dominasi kaum
borjuis terhadap kaum proletar, suatu masyarakat ideal akan terbentuk.
4. Jurgen Habermas (dari aspek komunikasi)
Sebagai salah satu tokoh penganut aliran kritis,
Habermas berusaha mengatasi kebuntuan para pendahulunya yang tergabung dalam
Mazhab Frankfurt. Kebuntuan yang terjadi akibat modernisasi yang dianggap
menyembunyikan kekuasaan kapitalis. Habermas lalu mengajukan modernisasi
masyarakat berdasarkan tindakan komunikatif. Pemahaman Habermas mengenai
masyarakat ideal ditunjukkannya melalui tindakan komunikatif tersebut.
Menurutnya, masyarakat yang komunikatif adalah adanya upaya masyarakat dalam
mencapai otonomi dan kedewasaan, bebas dari dominasi, dengan tindakan-tindakan
emansipatorisnya.
Pada
dasarnya definisi “masyarakat Ideal” ini belum final, belum permanent dan masih
debatable. banyak definisi yang berkembang, baik yang di dasari dari pemahaman
terminologi bahasanya, historitas munculnya, maupun urgenitas di dalamnya.
Sehingga jikalau definisi belum paten, maka tentunya konsepnya pun masih mentah
,dan upaya aplikasinya. Namun sayangnya, sementara opini yang sudah berkembang,
begitu meng-emaskan terma dan konsep ini. Masyarakat dunia pun seakan yakin
konsep “masyarakat Ideal” adalah solusi kongkrit dari problematika
bermasyarakat dan bernegara. Agar tercipta suatu masyarakat yang ideal ialah
yang terpenting adalah peranan dari pemerintah langsung dan partisipasi
masyarakat itu sendiri sehingga terciptanya suatu konsep masyarakat ideal.
B. Unsur-Unsur Masyarakat Ideal
Dalam
mencapai masyarakat yang ideal ada beberapa unsur-unsur yang mendukung individu
tersebut menjadi ideal diantaranya sebagai berikut :
1.
Pemerintah
Peran pemerintah amatlah penting dalam mewujudkan masyarakat yang ideal
atau harmonis. Pemerintah memberikan pelayanan kepada masyarakatnya, serta
mengorganisasikannya. Keberhasilan pemerintah dalam mengorganisasikan dapat
dilihat dari beberapa peran strategis pemerintah, diantaranya ialah:
·
Memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup
masyarakatnya.
·
Menggerakan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan desanya.
·
Menumbuhkan kemandirian dan perkembangan
pada masyarakatnya.
2. Masyarakat
Unsur utama dalam pembentukan masyarakat ideal adalah masyarakatnya sendiri
untuk memberikan sumbangan bagi pembangunan masyarakat, maupun bangsa, dari
segi ekonomi, sosial, dan budaya. Sumbangan tersebut berupa rumusan berbagai
kebutuhan mereka, merencanakan pemenuhannya, dan melaksanakannya dengan penuh
tanggung jawab.
Dalam pembangunan masyarakat yaitu memperbaiki kondisi ekonomi,
sosial dan kebudayaan masyarakat, mengintegrasikan kehidupan masyarakat-masyarakat
itu ke dalam kehidupan bangsa, dan memampukan mereka untuk memberi sumbangan
sepenuhnya bagi kemajuan nasional. Pembangunan masyarakat adalah suatu proses
di mana masyarakat membahas dan merumuskan kebutuhan mereka, merencanakan usaha
sepenuhnya, dan melaksanakan rencana sebaik-baiknya.
C. Syarat-Syarat Tercapainya Masyarakat
Ideal
Menurut Astrid S. Susanto, masyarakat yang ideal harmonis dapat tercapai
apabila:
1.
Pendapat-pendpat dalam masyarakat
diarahkan kepada harmonisasi.
2.
Sifat-sifat khas dari materi publisistik
/ komunikasi dipergunakan sesuai dan demi perwujudan atau pun peningkatan
harmoni dalam masyarakat.
3.
Apabila dalam proses komunikasi terjadi
pula proses komunikasi yang harmonis, yaitu apabila antara pemberi lambang
(komunikator) dan penerima lambang (komunikan) terdapat pengertian, saling
mempengaruhi dalam rangka perwujudan suatu masyarakat yang harmonis.
Pendapat lain yang menunjukkan syarat-syarat tercapainya masyarakat yang
ideal adalah sebagai berikut:
1.
Kebutuhan individu, keluarga, dan
kelompok dalam masyarakat terpenuhi
2.
Berkembangnya sumber daya manusia dan
sumber daya sosial sebagai modal dalam pelaksanaan tugas-tugas dan terjalinnya
kepercayaan dan relasi sosial.
3.
Tidak adanya dominasi dan diskriminasi,
sehingga terciptanya akses terbuka terhadap pelayanan sosial bagi anggota
masyarakat.
4.
Terbukanya kesempatan dan hak bagi
masyarakat dan lembaga-lembaga swadaya untuk terlibat dalam segala pengambilan
keputusan maupun forum kemasyarakatan.
5.
Adanya kohesifitas antar kelompok dalam
masyarakat serta tumbuhnya sikap saling menghargai perbedaan antar budaya dan
kepercayaan.
6.
Terselenggaranya sistem pemerintahan
yang memungkinkan lembaga-lembaga ekonomi, hukum, dan sosial berjalan secara
produktif dan berkeadilan sosial.
7.
Adanya jaminan, kepastian dan
kepercayaan antara jaringan-jaringan kemasyarakatan yang memungkinkan
terjalinnya hubungan dan komunikasi antar mereka secara teratur, terbuka dan
terpercaya.
D. Patologi
Patologi
adalah kebalikan dari masyarakat ideal iala segenap tingkah laku manusia yang
di anggap tidak sesuai. melanggar norma-norma umum dan adat istiadat serta
tidak terintegrasi langsung dengan tingkah laku umum. Dan tidak dapat
mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan
sosial dengan batasan-batasan tertentu.
Iron Chef - Titanium Pan - T-Mobile Sports
BalasHapusIron Chef is titanium teeth k9 the chef of T-Mobile Sports. 2016 ford fusion energi titanium With a focus on social media, titanium wallet T-Mobile has titanium security the best mobile titanium screws app experience around. Iron Chef features