Rabu, 19 Oktober 2016

Masyarakat Yang Ideal

A.     Pengertian Masyarakat Ideal

1.      Pengertian Masyarakat  Secara Terminologi

Masyarakat ideal adalah segenap tingkah laku manusia yang di anggap sesuai. Tidak melanggar norma-norma umum dan adat istiadat serta terintegrasi langsung dengan tingkah laku umum. Dan dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batasan-batasan tertentu. Masyarakat ideal dan harmonis terjadi jika adanya kesadaran akan hak dan kewajiban pada interaksi seluruh anggota masyarakat yang berperan sebagai peserta komunikasi. Dengan kata lain, masyarakat ideal atau harmonis adalah kesesuaian tingkah laku seluruh anggota masyarakat dengan norma-norma umum masyarakat dan adat istiadat, terintegrasi dengan tingkah laku umum, serta dapat mengetahui jati dirinya dan mengorganisasikannya sebagai satu kesatuan yang utuh dari sistem sosial.

2.    Pengertian Masyarakat Ideal Menurut Para Ahli

1. Emile Durkheim – (dari aspek solidaritas)

Emile Durkheim lebih menekankan pada prinsip-prinsip moral pada solidaritas dibandingkan dengan rasionalitas. Menurutnya, yang dimaksud dengan masyarakat ideal adalah adanya solidaritas sosial yang menjadikan setiap individu dengan individu dan atau kelompok lainnya saling berhubungan atas dasar kepercayaan maupun perasaan moral yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama.
2. Max Weber (dari aspek rasionalitas)

Sosiolog yang terkenal dengan rasionalitasnya ini, memandang masyarakat ideal dengan menggunakan konsep rasionalnya. Weber lebih menekankan pada birokrasi modern, sebagai contoh masyarakat Barat yang mengalami peningkatan dalam bentuk rasionalitas. Konsep ideal suatu masyarakat menurutnya, dimiliki oleh masyarakat yang menerapkan birokrasi modern, karena dianggap sebagai organisasi sosial yang efisien, sistematis dan dapat diramalkan. Birokrasi modern memiliki pengertian sebagai seperangkat keputusan yang memiliki otoritas yang berdasarkan aturan-aturan resmi secara impersonal, yang kemudian disebut sebagai legal-rasional.
3. Karl Marx (dari aspek materialisme)

Karl Marx yang hidup di era industrialisasi, memandang masyarakat ideal dari kelas-kelas sosial. Marx dengan economic determinism, mengatakan bahwa adanya pertentangan antar kelas, yaitu kelas yang mendominasi (borjuis) dan kelas yang terdominasi (proletar). Kaum yang memiliki faktor-faktor produksi akan dominan terhadap kaum lainnya, sehingga penindasan diantara mereka dapat dirasakan. Saat kita memandang teori Marx bukan sebagai ideologi, namun sebagai tindakan kritis terhadap interaksi sosial, kritis Marx tersebut mengungkapkan bagaimana masyarakat ideal itu sebenarnya. Ketika pertentangan antar kelas tersebut sudah tidak berlaku lagi, sehingga tidak ada lagi dominasi kaum borjuis terhadap kaum proletar, suatu masyarakat ideal akan terbentuk.
4. Jurgen Habermas (dari aspek komunikasi)

Sebagai salah satu tokoh penganut aliran kritis, Habermas berusaha mengatasi kebuntuan para pendahulunya yang tergabung dalam Mazhab Frankfurt. Kebuntuan yang terjadi akibat modernisasi yang dianggap menyembunyikan kekuasaan kapitalis. Habermas lalu mengajukan modernisasi masyarakat berdasarkan tindakan komunikatif. Pemahaman Habermas mengenai masyarakat ideal ditunjukkannya melalui tindakan komunikatif tersebut. Menurutnya, masyarakat yang komunikatif adalah adanya upaya masyarakat dalam mencapai otonomi dan kedewasaan, bebas dari dominasi, dengan tindakan-tindakan emansipatorisnya.

Pada dasarnya definisi “masyarakat Ideal” ini belum final, belum permanent dan masih debatable. banyak definisi yang berkembang, baik yang di dasari dari pemahaman terminologi bahasanya, historitas munculnya, maupun urgenitas di dalamnya. Sehingga jikalau definisi belum paten, maka tentunya konsepnya pun masih mentah ,dan upaya aplikasinya. Namun sayangnya, sementara opini yang sudah berkembang, begitu meng-emaskan terma dan konsep ini. Masyarakat dunia pun seakan yakin konsep “masyarakat Ideal” adalah solusi kongkrit dari problematika bermasyarakat dan bernegara. Agar tercipta suatu masyarakat yang ideal ialah yang terpenting adalah peranan dari pemerintah langsung dan partisipasi masyarakat itu sendiri sehingga terciptanya suatu konsep masyarakat ideal.

B. Unsur-Unsur Masyarakat Ideal
Dalam mencapai masyarakat yang ideal ada beberapa unsur-unsur yang mendukung individu tersebut menjadi ideal diantaranya sebagai berikut :
1.      Pemerintah
Peran pemerintah amatlah penting dalam mewujudkan masyarakat yang ideal atau harmonis. Pemerintah memberikan pelayanan kepada masyarakatnya, serta mengorganisasikannya. Keberhasilan pemerintah dalam mengorganisasikan dapat dilihat dari beberapa peran strategis pemerintah, diantaranya ialah:
·         Memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup masyarakatnya.
·         Menggerakan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desanya.
·         Menumbuhkan kemandirian dan perkembangan pada masyarakatnya.

2. Masyarakat
Unsur utama dalam pembentukan masyarakat ideal adalah masyarakatnya sendiri untuk memberikan sumbangan bagi pembangunan masyarakat, maupun bangsa, dari segi ekonomi, sosial, dan budaya. Sumbangan tersebut berupa rumusan berbagai kebutuhan mereka, merencanakan pemenuhannya, dan melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab.
Dalam pembangunan masyarakat yaitu memperbaiki kondisi ekonomi, sosial dan kebudayaan masyarakat, mengintegrasikan kehidupan masyarakat-masyarakat itu ke dalam kehidupan bangsa, dan memampukan mereka untuk memberi sumbangan sepenuhnya bagi kemajuan nasional. Pembangunan masyarakat adalah suatu proses di mana masyarakat membahas dan merumuskan kebutuhan mereka, merencanakan usaha sepenuhnya, dan melaksanakan rencana sebaik-baiknya.
C. Syarat-Syarat Tercapainya Masyarakat Ideal

Menurut Astrid S. Susanto, masyarakat yang ideal harmonis dapat tercapai apabila:
1.      Pendapat-pendpat dalam masyarakat diarahkan kepada harmonisasi.
2.      Sifat-sifat khas dari materi publisistik / komunikasi dipergunakan sesuai dan demi perwujudan atau pun peningkatan harmoni dalam masyarakat.
3.      Apabila dalam proses komunikasi terjadi pula proses komunikasi yang harmonis, yaitu apabila antara pemberi lambang (komunikator) dan penerima lambang (komunikan) terdapat pengertian, saling mempengaruhi dalam rangka perwujudan suatu masyarakat yang harmonis.

Pendapat lain yang menunjukkan syarat-syarat tercapainya masyarakat yang ideal adalah sebagai berikut:
1.      Kebutuhan individu, keluarga, dan kelompok dalam masyarakat terpenuhi
2.      Berkembangnya sumber daya manusia dan sumber daya sosial sebagai modal dalam pelaksanaan tugas-tugas dan terjalinnya kepercayaan dan relasi sosial.
3.      Tidak adanya dominasi dan diskriminasi, sehingga terciptanya akses terbuka terhadap pelayanan sosial bagi anggota masyarakat.
4.      Terbukanya kesempatan dan hak bagi masyarakat dan lembaga-lembaga swadaya untuk terlibat dalam segala pengambilan keputusan maupun forum kemasyarakatan.
5.      Adanya kohesifitas antar kelompok dalam masyarakat serta tumbuhnya sikap saling menghargai perbedaan antar budaya dan kepercayaan.
6.      Terselenggaranya sistem pemerintahan yang memungkinkan lembaga-lembaga ekonomi, hukum, dan sosial berjalan secara produktif dan berkeadilan sosial.
7.      Adanya jaminan, kepastian dan kepercayaan antara jaringan-jaringan kemasyarakatan yang memungkinkan terjalinnya hubungan dan komunikasi antar mereka secara teratur, terbuka dan terpercaya.

D. Patologi
Patologi adalah kebalikan dari masyarakat ideal iala segenap tingkah laku manusia yang di anggap tidak sesuai. melanggar norma-norma umum dan adat istiadat serta tidak terintegrasi langsung dengan tingkah laku umum. Dan tidak dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batasan-batasan tertentu. 


1 komentar:

  1. Iron Chef - Titanium Pan - T-Mobile Sports
    Iron Chef is titanium teeth k9 the chef of T-Mobile Sports. 2016 ford fusion energi titanium With a focus on social media, titanium wallet T-Mobile has titanium security the best mobile titanium screws app experience around. Iron Chef features

    BalasHapus